Jumat, 11 Maret 2011

Earth Hour

Earth Hour adalah sebuah program kampanye yang digalakkan oleh WWF (World Widelife Fund For Nature) bertujuan untuk mengajak masyarakat khususnya yang tinggal di kota besar seperti Jakarta untuk memadamkan lampu selama 1 jam sehingga dapat menyelamatkan bumi dari polusi. Kemudian muncul pertanyaan kenapa harus Earth Hour dan seberapa efektifnya dalam penyelamatan lingkungan hidup?

Earth Hour memang tidak wajib secara perundang-undangan artinya jika tidak melaksanakan maka tidak dikenakan sanksi hukum namun mungkin hal ini tidak berlaku bagi pelaku industri atau kantor-kantor. Meskipun begitu kita tetap harus melakukannya demi kehidupan kita yang lebih baik di bumi ini lagipula ini merupakan hal termudah bagi siapa pun untuk berpartisipasi dalam melestarikan lingkungan hidup. Kita tinggal menekan sakelar lampu kita ke posisi off(mati) dan menunggu selama satu jam jelas bukan hal yang sulit.

Kemudian seberapa efektif kah? menurut penelitian yang dilakukan WWF Indonesia, kota Jakarta mematikan mayoritas lampu selama 1 jam hasilnya:
• 300MW (cukup untuk mengistirahatkan 1 pembangkit listrik dan menyalakan 900 desa)
• Mengurangi beban biaya listrik Jakarta sekitar Rp 200 juta
• Mengurangi emisi sekitar 284 ton CO2
• Menyelamatkan lebih dari 284 pohon
• Menghasilkan O2 untuk lebih dari 568 orang

Tindakan kecil namun dengan hasil yang besar bukan? Baik, disini saya juga ingin berbagi cerita mengenai Earth Hour yang dilaksanakan pada 28 Maret 2009.
Waktu itu saya lihat di TV dan pengumuman di situs jejaring sosial Facebook, yaitu himbauan untuk melaksanakan Program Earth Hour di tempat tinggalnya masing-masing.
Pada saat itu saya tinggal di kos kota Yogyakarta. Ketika sore, saya masih tetap menyalakan lampu dan saat pukul 21.00 WIB mulailah mematikan beberapa lampu kecuali lampu depan rumah karena alasan keamanan dan lampu dekat kamar mandi karena area lantai basah sehingga dikhawatirkan ada yang terpeleset selain itu semua lampu mati termasuk beberapa kamar teman saya yang kebetulan tidak ada di dalam.
Saya mengajak 2 teman yang ada di kos pada waktu itu, untuk mematikan lampu kamarnya dan berkumpul di balkon. kebetulan salah satu dari teman saya pandai main gitar dan show pun berlangsung ditengah kegelapan. Tidak terasa sekitar 2 jam kami masih bergelap2an dan hey! kita sudah melakukan program Earth Hour kata teman saya. Lampu kembali dinyalakan.

Sayangngya, tetangga-tetangga kami kurang peduli pada earth hour. Entah tidak tahu atau tidak mau tahu. Semoga program earth hour selanjutnya yaitu pada 27 Maret 2010 lebih merata lagi dengan bantuan media massa, blogger dan media-media informasi yang lain agar bisa menggugah masyarakat yang belum sadar untuk mencintai lingkungannya. Selain itu kalau bisa tidak hanya lampu saja yang dimatikan namun peralatan elektronik lainnya yang mengkonsumsi listrik yang banyak, misalnya komputer desktop, pemanas, AC dan lain sebagainya.

Sebegitu mudahnya melakukan semua hal tersebut. Kita bisa melakukan semua ini dengan penuh keceriaan dan ini semua sebenarnya adalah untuk kita kembali. Kita yang merusak, kita juga yang harus memperbaikinya.

Sumber:http://www.earthhour.wwf.or.id dan http://pedalsepedaku.wordpress.com/category/lingkungan-hidup/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan komentar anda untuk berbagi