Kamis, 03 Juni 2010

Pengaruh Sanitasi Bagian Luar atau Eksterior Mesjid Terhadap Kesehatan

Pada posting-posting terdahulu telah dijelaskan pengertian sanitasi dan mesjid. Sekedar mengingatkan kembali bahwa pengertian sanitasi adalah upaya kesehatan yang menitikberatkan pengawasan terhadap faktor-faktor lingkungan fisik yang bermaksud agar perkembangan fisik manusia dan kelangsungan hidupnya tidak terganggu. Sedangkan definisi mesjid dapat disimpulkan bahwa mesjid merupakan suatu tempat atau bangunan khusus bagi masyarakat muslim untuk melakukan kegiatan peribadatannya.
Apabila sanitasi mesjid sudah dapat tercapai, maka penyakit berbasis lingkungan khususnya di sekitar mesjid akan terminimalisir. Sebagai gambaran, pada artikel ini, akan dijelaskan pengaruh sanitasi eksterior terhadap kesehatan. Hal-hal yang berhubungan dengan judul diatas diantaranya adalah penanganan sampah dari halaman dan taman serta penanganan air limbah dari jamban, peturasan dan tempat wudlu. Hal tersebut harus dikelola secara saniter. Pengelolaan sanitasi khususnya bagian luar mesjid diharapkan dapat mencegah penularan penyakit kepada pengunjung baik secara langsung ataupun secara tidak langsung.
Penyakit-penyakit yang bisa ditimbulkan sebagai bawaan dari air limbah dan sampah adalah penyakit typhus, typhus abdominalis, kholera, dysentri basiler, muntaber serta penyakit cacingan. Untuk mencegah penularan penyakit tersebut, pengelolaan sanitasi mesjid perlu diterapkan sehingga diharapkan tercipta hal-hal berikut:
1. Tidak menjadi sumber penularan penyakit.
2. Tidak menjadi sumber makanan dan sarang vektor penyakit.
3. Tidak merusak keindahan.
4. Tidak menimbulkan bau busuk.
3. Tidak menimbulkan pencemaran terhadap sumber air minum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan komentar anda untuk berbagi